
NAMA :
1. INANG
SRIWANTI. S GARODA (14213341)
2. ARIEF
BAYU SENA (11213289)
3. MUTIARA
DEWI (16213234)
4. FITRIA
SHINTA DEWI (13213551)
5. ALDHY
SUNARSO(10213598)
6. JUNITA
(14213737)
KELAS :
3EA13
JURUSAN :
S1-MANAJEMEN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Kedudukan konsumen semakin penting
dalam hubungannya dengan organisasi atau perusahaan, konsumen menuntut
tidak terbatas terpenuhinya kebutuhan tetapi juga yang menjadi keinginan
dari konsumen. Perkembangan teknologi informasi memberikan kemudahan konsumen
untuk mengetahui, memahami, dan mempunyai berbagai macam alternatif
pilihan. Perusahaan dituntut dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen
secara lebih baik dari pesaingnya. Perusahaan mengalami kesulitan dalam
memonitor dan menganalisis kebutuhan konsumen secara tepat. Pola konsumsi
masyarakat kini telah banyak dipengaruhi oleh perubahan gaya hidup.
Makanan-makanan yang cepat saji atau instan kian digemari sebagai
substitusinasi. Salah satu dari makanan cepat saji itu adalah mie instan. Produk
ini bahkan kian menjadi pilihan sebagai pengganti bahan makanan pokok.
Pertimbangannya adalah kepraktisan, harga yang terjangkau, dan cukup
mengenyangkan.
Meningkatnya permintaan ini juga
menimbulkan meningkatnya persaingan dikategori produk mie instan.
Produk-produk mie instan yang ada dipasaran antara lain: dari grup
Indofood “Indomie” dan dari grup Wings Food “Mie Sedaap”. Indomie sebagai market
leader dikategori produk mie instan, telah memiliki brand equity
yang kuat namun mengalami penurunan pangsa pasar semenjak munculnya
merek-merek baru yang semakinmenjamur di pasar mie instan, terutama sejak
munculnya Mie Sedaap dari Wings Food. Baik Indomie maupun Mie Sedaap sama-sama
gencar mengiklankan produknya di televisi. Keduanya tak maukalah dalam perang
iklan agar produknya menjadi top of mind di benak konsumen dan
menjadi produk yang paling dikenal dipasar mie instan. Indomie dan Mie
Sedaap selalu menjaga tingkat kertersediaan produk ini, sehingga konsumen
bisa dengan mudah mendapatkan produk ini ditingkat eceran. Bahkan, untuk mie
instan Indomie, banyak warung atau gerai-gerai tradisional yang khusus
menjual produk ini dalam bentuk sudah matang atau siap makan. Harga kedua
merek tersebut relatif sama di pasaran. Untuk itu peneliti merasa tertarik
untuk melakukan penelitian perbandingan brand Indomie dan Mie Sedaap.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
2.1.1.
Mie
Sedaap
Mie Sedaap
adalah merek
mi instan
populer kedua di Indonesia, diproduksi oleh Wings Food. Diluncurkan pada tahun 2003, tiga puluh tiga tahun setelah Indomie.
Selain di Indonesia, Mie Sedaap juga dijual di luar negeri, antara lain Malaysia
dan Nigeria.
Pada tahun 2008
Mie Sedaap meluncurkan kemasan baru dengan formula baru Diperkaya 7 Vitamin.
Pada tahun 2009
Mie Sedaap meluncurkan rasa barunya, Rasa Kari Spesial dengan Bumbu Kari Kental
dan Rasanya Nendang. Pada tahun 2011 Mie Sedaap meluncurkan rasa
barunya, Rasa Ayam Spesial dengan tagline Mantap Kaldunya. Saat ini, Mie Sedaap
merupakan saingan dari Indomie.
Mie Sedaap
merupakan mie instant yang diproduksi oleh Wings Food sejak 2003. Pada awal
diluncurkan, varian rasa Mie Sedaap hanya ada tiga varian, yaitu Mie Goreng
dengan "kriuk-kriuk" (bawang gurih renyah), Rasa Soto dengan
"koya" (serbuk gurih) dan Rasa Ayam Bawang dengan bawang goreng.
Setahun kemudian, pada tahun 2004, Mie Sedaap hadir dengan Rasa Kari Ayam
dengan serbuk gurih kari dan santan. Pada akhir tahun 2005, Mie Sedaap Sambal
Goreng diluncurkan. Pada tahun 2006, Mie Sedaap hadir dengan Rasa Kaldu Ayam.
Pada bulan Februari 2007, Mie Sedaap meraih penghargaan Top Brand Awards 2007.
Pada tahun 2007-2008, iklan Mie Sedaap dibintangi oleh grup musik Padi. Pada bulan Februari 2008, Kecap Sedaap
diluncurkan sehingga merek Sedaap
dari Wings Food ada dua, Mie Sedaap dan Kecap Sedaap. Pada bulan April 2008,
Mie Sedaap menambah formula baru "Diperkaya 7 Vitamin" dan
meluncurkan kemasan baru dengan formula tersebut. Pada tahun 2009, Mie Sedaap
Rasa Kari Spesial diluncurkan dengan bumbu kari kental dan bawang goreng,
dengan tagline "nendang karinya". Pada tahun 2011, Mie Sedaap Rasa
Ayam Spesial diluncurkan dengan tagline "mantap kaldunya".
o
Mie
Sedaap: Mie Goreng (diluncurkan 2003)
o
Mie
Sedaap: Mie Sambal Goreng (diluncurkan 2005)
o
Mie
Sedaap: Mie Kuah Rasa Soto (diluncurkan 2003)
o
Mie
Sedaap: Mie Kuah Rasa Ayam Bawang (diluncurkan 2003)
o
Mie
Sedaap: Mie Kuah Rasa Kari Ayam (diluncurkan 2004)
o
Mie
Sedaap: Rasa Kari Spesial Bumbu Kari Kental (diluncurkan 2009)
o
Mie
Sedaap: Rasa Ayam Spesial (diluncurkan 2011)
o
Mie
Sedaap Cup: Semua Rasa (Diluncurkan 2013)
2.1.2.
Indomie
Indomie adalah merek produk mi instan
dari Indonesia.
Di Indonesia,
Indomie diproduksi oleh PT. Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk.
Produk dari perusahaan milik Sudono Salim
ini mulai diluncurkan sejak tanggal 9 September
1970
dan diperkenalkan ke konsumen sejak tahun 1972, dahulu diproduksi oleh PT. Sanmaru Food
Manufacturing Co. Ltd.,
dan pertama kali hadir dengan rasa Ayam dan Udang. Selain dipasarkan di Indonesia,
Indomie juga dipasarkan secara cukup luas di manca negara, antara lain di Amerika Serikat, Australia, berbagai negara Asia dan Afrika serta negara-negara Eropa; hal ini menjadikan Indomie sebagai
salah satu produk Indonesia yang mampu menembus pasar
internasional . Di Indonesia sendiri, sebutan "Indomie" sudah umum dijadikan
istilah generik yang merujuk kepada mi instan.
Indomie diklaim
sebagai makanan yang sehat dan bergizi oleh produsennya. Produk mi instan ini
disebut memiliki berbagai kandungan gizi seperti energi, protein,
niasin,
asam folat,
mineral zat besi, natrium,
dan berbagai vitamin
seperti vitamin A, B1, B6, dan B12. Meskipun begitu, konsumsi Indomie yang
terlalu sering tidak dianjurkan, sebab Indomie mengandung pewarna tartrazine
yang tidak baik bagi kesehatan apabila dikonsumsi dalam jangka panjang.
Indomie pertama
kali dibuat oleh PT. Sanmaru Food Manufacturing Co. Ltd. pada tahun 1972 dengan rasa sari ayam. (sekarang
rasa kaldu ayam) dan rasa sari udang (sekarang rasa kaldu udang). Pada tahun 1982 Indomie varian rasa kari ayam dan
mi goreng diluncurkan. Pada tahun 1984 perusahaan tersebut dibeli oleh PT.
Sarimi Asli Jaya, yang memproduksi Sarimi. Pada tahun 1987, Pop Mie,
mi instan dalam bentuk cup dari Indomie, diluncurkan untuk pertama kalinya
dengan rasa ayam dan rasa baso.
Pada tahun 1990 PT. Panganjaya Intikusuma
didirikan, yang kemudian menjadi PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk. pada
tahun 1994,
mengambil alih kedua perusahaan tersebut (PT. Sarimi Asli Jaya dan PT. Sanmaru)
pada tahun 1998
karena krisis moneter. Pada tahun 2005 saat pergantian kemasan, Indomie
berhasil memecahkan rekor Guinness World
Records sebagai
bungkus mi instan terbesar di dunia. Pada tahun 2006 Indomie Goreng Kriuuk diluncurkan,
dengan tiga pilihan kriuuk, yaitu kriuuk ayam, bawang dan pedas. Pada tahun 2009 gambar foto ilustrasi saran
penyajian Indomie direvisi di Indomie Goreng Spesial, Rasa Ayam Bawang, Rasa
Ayam Spesial, Rasa Kaldu Ayam dan Rasa Soto Mie. Pada tanggal 3 Januari
2010
Indofood CBP memperkenalkan Indomie kemasan baru untuk semua varian rasa
goreng, kuah, Selera Nusantara dan JUMBO dengan tagline seleraku dengan
pesona baru. Pada bulan Agustus 2010
Indomie Keriting hadir dengan tiga rasa baru yaitu Goreng Rasa Ayam Cabe Rawit,
Goreng Rasa Kornet dan Rasa Laksa Spesial serta pergantian kemasan untuk varian
Goreng Spesial dan Rasa Ayam Panggang. Pada akhir 2011 Indomie Goreng Rendang diluncurkan,
dengan daging sapi asli dipadu dengan bumbu rendang asli, dengan tagline ini
baru rendang. Pada bulan Agustus 2012
Indomie menyelenggarakan program ulang tahun yang ke-40 tahun, yang perayaannya
diselenggarakan di Mal Taman Anggrek, Jakarta.
Pada bulan Desember 2012 diluncurkan varian baru Indomie
Goreng Cabe Ijo, dengan serpihan cabe hijau asli dan minyak bumbu cabe hijau
yang diberi pewarna hijau klorofil agar mi berwarna hijau. Slogan iklan Indomie
Goreng Cabe Ijo yaitu ijo, mantap, hot yang kemudian pada bulan April
2013 dengan slogan "Asli Cabe Ijo".
Indomie untuk
saat ini merupakan market leader dalam medan persaingan berbagai produk mi
instan di Indonesia. Posisinya yang kuat disebabkan oleh faktor Indomie sebagai
produk mi instan yang pertama kali hadir di Indonesia serta strategi promosi
dan pemasaran yang gencar. Metode promosi yang digunakan adalah terutama
melalui iklan di media elektronik dan cetak, mensponsori berbagai acara, serta
instalasi iklan billboard secara luas. Indomie sangat dikenal dengan
taglinenya, "Indomie Seleraku". Pada tahun 2008 Indomie
melakukan inovasi dalam promosinya dengan mengadakan event Indomie Jingle Dare,
sebuah ajang kompetisi bagi pelajar tingkatan SMA untuk membuat jingle bagi
iklan Indomie.
Dalam
pemasarannya, grup distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi mi instan
yang terluas di Indonesia, yang mana menembus sampai hampir ke setiap sudut
kepualuan. Jumlah titik stok (gudang) semakin diperbanyak secara agresif sejak
tahun 2005, sehingga mampu menyediakan penetrasi pasar yang lebih luas melalui
rantai suplai dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area yang
memiliki outlet retail yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga setiap
gudang dapat melayani masing-masing area geografis dalam waktu yang sesingkat
mungkin. Indomie dapat dibeli secara satuan per bungkus, dapat juga dibeli
dengan paket per 5 bungkus dan paket 1 kardus yang berisi 30 atau 40 bungkus
indomie. Harga Indomie relatif ekonomis, di Indonesia pada tahun 2012, Indomie dihargai Rp. 1.450,- per
bungkusnya atau sekitar 10 sen dolar Amerika.
Di Australia,
tahun 2009 Indomie dijual dengan harga 25 sen per bungkusnya atau AUD 10 untuk satu kardus berisi 40 bungkus Indomie,
sedangkan di Amerika Serikat pada tahun 2009, Indomie biasa
dijual dengan harga 1 dolar per 3 bungkusnya, dan dapat ditemukan di berbagai supermarket Asia seperti Lion Supermarket, Marina Food, atau 99 Ranch Market.
2.2
Perbandingan
Produk
Untuk mengetahui lebih jelas perbedaan kedua produk maka
disini akan dibuat perbandingan dalam beberapa faktor sbb :
1. Faktor Merek
Tidak diragukan
lagi PT Indofood Indonesia sebagai produsen yang telah lama menguasai pasar
masih unggul dalam hal Merek. Customer Mie Instan cukup Loyal dalam memilih
produk indomie karena factor tersebut. Sedang PT Wings Food yang menyelip
masuk ke dalam pasar dengan produk mie sedap-nya masih tidak bisa menandingi.
Salah satu contoh saja terdapat dalam situs kaskus yang mem-voting kedua produk
tersebut,dimana produk indomie menang voting dengan jumlah persentase 83%
sedang 13% nya ditujukan untuk produk mie sedap.
2. Faktor Porsi
Mungkin dalam
hal ini,masyarakat bisa memberi sedikit nilai plus bagi lawan produk yang satu
ini. Produk mie sedap dari PT Wings Food ini ternyata menyajikan porsi yang
lebih besar dari produk indomie. Masyarakat yang ingin menyantap mie instan
yang hanya dengan membeli satu bungkus namun mengenyangkan perut mie ini dapat
menjadi pilihan pertama-nya.
3. Faktor Pilihan rasa
Lagi-lagi PT
Indofood tidak mau kalah dan tidak bisa kalah jika menyangkut hal yang satu
ini. Bagaimana tidak,indomie memiliki lebih dari 6 jenis pilihan rasa untuk mie
goreng dan 10 jenis untuk pilihan rasa kuah,dan masih banyak lagi. Sedang
untuk produk mie sedap,mereka masih menyediakan pilihan rasa yang kurang
memanjakan lidah masyarakat,dengan 2 pilihan rasa untuk mie goreng,dan 6
pilihan rasa untuk kuah. Sudah tidak bisa diragukan kan siapa pemenangnya?
4. Faktor Harga
Dalam hal
mengkonsumsi makanan instan,masyarakat Indonesia selalu menganut motto khas
mereka: ‘murah meriah’. Walau perbandingan ketiga faktor diatas terhadap dua
produk ini mudah dibandingkan. Namun,untuk ukuran harga mereka masih bersaing.
Dari segi harga,harga indomie beda tipis dengan harga mie sedap,dimana harga
mie sedap 1 kardusnya Rp.52.000 sedang yang indomie dijual Rp.53.000. Dapat
kita lihat bahwa mie sedap dapat menguasai pasar dengan harganya itu.
Tapi,bagaimana pikiran masyarakat yang menganut ‘jika dengan menambahkan
sedikit uang lagi untuk membeli yang terbaik,kenapa tidak?’ Tidak jarang
konsumen yang seperti ini ada dalam pasar. Jadi,dapat disimpulkan indomie masih
tidak kalah banding dengan mie sedap.
5. Faktor Popularitas
PT Indofood
adalah produsen ter’tua’ yang mengeluarkan produk indomie-nya yang penuh dengan
citarasa. Produk satu ini juga,tidak hanya berhasil membawa namanya dikenal
diseluruh nusantara,tetapi juga berhasil mempopularitaskan namanya
kemancanegara cukup luas seperti: AS,Australia,berbagai negara Asia,Afrika dan
juga Eropa. Sungguh tidak bisa disaingi oleh mie sedap buatan PT Wings Food
yang menyebar di hanya beberapa bagian Asia seperti Malaysia, Cina, dsb. Mie
sedap masih belum bisa mengaharumkan nama produsennya ke mancanegara lainnya.
Dalam kasus ini perbandingan yang ada pada prodok indomie dan mie sedaap pada
jenis rasa soto, dimana perbandingan nya terlihat dari bumbu yang digunakan
kedua produk tersebut. Bumbu Indomie didesain secara pas untuk takaran satu
sajian mie instan dan terasa sekali bahwa ini benar-benar mie instan rasa soto.
Sedangkan bumbu Soto mie Sedaap, berbeda karena bumbunya lebih terasa agak
keras bagi beberapa orang, aroma jeruknya sangat kuat, dan para pecinta mie
instan pasti mampu membedakan mie tersebut adalah mie sedaaap.
Dilihat dari keseluruhan kasus indomie dengan mie sedaap
tersebut keduanya dapat disimpulkan bahwa market leader bisa dikalahkan jika
tidak adanya inovasi, konsep, dan strategi baru yang lebih menarik. Dan yang
perlu di perhatikan di dalam persaingan yaitu harus menciptakan kreasi-kreasi
baru agar bisa bertahan di dalam persaingan produk.
2.3
Strategi
Pendatang Baru
Walau sudah
bertahun-tahun produk PT Indofood yaitu indomie menguasai 95% pasar mie instan
di Indonesia. Namun,pada tahun 2003,kehadiran mie sedap dari PT Wings Food
menimbulkan penurunan pendapatan indomie karena sebagian konsumen dari indomie
beralih pada mie sedap. Jika tahun 2002 indomie menguasai 95% pasar pada tahun
2004 penguasaan pasar indomie turun menjadi 75%. Penurunan tersebut memang
belum signifikan namun indomie harus tetap waspada terhadap kemunculan mie
sedap. Sebenarnya Indofood lebih diuntungkan karena jaringan distribusinya yang
kuat. Selain itu jaringan bisnis Indofood yang mencakup hilir ke hulu juga
sangat mendukung untuk menguasai pasar mie di Indonesia.
Indofood,menerapkan
strategi Mastering the Present,Pre-empting the Future,dimana strategi ini:
fokus kepada organic growth,memanfaatkan keunggulan kompetitif,melalui
skala,ruang lingkup,rentang dan kecepatan. Disamping itu,tetap mengenalkan
produk kepada konsumen dengan higher price dan higher margin.
Walaupun sudah
menerapkan strategi tersebut,konsumen indomie tetap tidak bisa menarik kembali
konsumen yang sudah beralih ke mie sedap. Mie sedap, baru diluncurkan pada Mei
2003 dan itupun baru disidtribusikan di Jawa dan Bali,namun namanya sudah
diperbincangkan di warung-warung juga pasar swalayan. Apa sebenarnya strategi
yang digunakan mie sedap hingga dapat menarik minat pasar mie instan di
Indonesia dari indomie sebanyak kurang lebih 25% selama 2 tahun?
Televisi,dimana mie
sedap memperkenalkan dirinya ke semua konsumen melalui media yang satu ini
dengan iklan produk yang berbeda: dengan tema kejujuran lidah. Dari situlah
masyarakat tertarik untuk mencoba mie sedap dengan varian rasa dan iklan yang
bertemakan anak muda. Yang memperlihatkan mie sedap dapat dinikmati oleh
berbagai jenis usia.
Yang kedua adalah
harga. Melihat sebagian besar masyarakat ekonomi Indonesia adalah masyarakat
ekonomi menengah kebawah,mie sedap menargetkan produknya untuk kalangan
menengah kebawah. Tidak hanya itu,denagn tawaran harga yang terjangkau
ini,produk mie sedap juga dapat dinikmati semua jenis kalangan,baik bawah
hingga ke atas.
Ketiga,dengan
memberikan bonus. Mie sedap sering memberikan bonus tambahan mie instan untuk
setiap pembelian 10 bungkus mie sedap dan bonus berupa piring,mangkuk,atau yang
lain untuk setiap pembelian 1 kardus mie sedap. Hal ini cukup efektif karena
pelanggan merasa diberi keuntungan dengan membeli banyak mie sedap.
Keempat,jumlah mie.
Sudah disebutkan dalam faktor perbandingan diatas,dikatakan bahwa jumlah porsi
mie sedap lebih banyak dibandingkan dengan indomie. Dan dengan jumlah porsi
seperti itu mengakibatkan pelanggan menjadi lebih puas menikmati mie sedap.
BAB III
TABEL
3. 1 Hasil Penelitian
3.1.1 Variabel 1 : Mie Sedaap
Tabel
X1
SS
|
S
|
KS
|
TS
|
STS
|
|
A
|
9
|
52
|
26
|
4
|
0
|
B
|
14
|
56
|
15
|
4
|
1
|
C
|
7
|
49
|
18
|
12
|
4
|
Keterangan
:
A
B
C
|
:
Daya Tarik Visual
:
Daya Tarik Fungsional
:
Minat Beli
|
3.1.2 Variabel 2 : Mie Indomie
Tabel
X2
SS
|
S
|
KS
|
TS
|
STS
|
|
A
|
17
|
55
|
18
|
0
|
0
|
B
|
29
|
44
|
11
|
5
|
1
|
C
|
21
|
52
|
14
|
3
|
0
|
Keterangan
A
B
C
|
:
Daya Tarik Visual
:
Daya Tarik Fungsional
:
Minat Beli
|
3. 2 Pembahasan
Data ini didapat dari hasil kuesioner yang dibagikan,
ditemukan sebanyak 90 total suara per variabel terikat yang diteliti. Variabel
terikat A, B, dan C yang masing-masing merupakan Daya Tarik Visual Produk, Daya
Tarik Fungsional, dan Minat Beli, dengan total suara sebanyak 280 dari 15
responden. Dari hasil penelitian diatas, pada Variabel 1 (Mie Sedaap) dapat
diketahui bahwa :
1 Berdasarkan Daya Tarik Visual Produk
sebanyak 9 suara yang sangat setuju, Daya Tarik Fungsional sebanyak 14 suara
yang sangat setuju, sedangkan Minat Beli sebanyak 7 suara yang sangat setuju.
2 Berdasarkan Daya Tarik Visual Produk
sebanyak 52 suara yang setuju, Daya Tarik Fungsional sebanyak 56 suara yang
setuju, sedangkan Minat Beli sebanyak 49 suara yang setuju.
3 Berdasarkan Daya Tarik Visual Produk
sebanyak 26 kurang suara yang setuju, Daya Tarik Fungsional sebanyak 15 suara
yang kurang setuju, sedangkan Minat Beli sebanyak 18 suara yang kurang setuju.
4 Berdasarkan Daya Tarik Visual Produk
sebanyak 4 suara yang tidak setuju, Daya Tarik Fungsional sebanyak 4 suara yang
tidak setuju, sedangkan Minat Beli sebanyak 12 suara yang tidak setuju.
5 Berdasarkan Daya Tarik Visual Produk
sebanyak 0 suara yang sangat tidak setuju, Daya Tarik Fungsional sebanyak 1
suara yang sangat tidak setuju, sedangkan Minat Beli sebanyak 4 suara yang
sangat tidak setuju.
Dari hasil penelitian diatas, pada
Variabel 2 (Mie Indomie) dapat diketahui bahwa :
1 Berdasarkan Daya Tarik Visual Produk
sebanyak 17 suara yang sangat setuju, Daya Tarik Fungsional sebanyak 29 suara
yang sangat setuju, sedangkan Minat Beli sebanyak 21 suara yang sangat setuju.
2 Berdasarkan Daya Tarik Visual Produk
sebanyak 55 suara yang setuju, Daya Tarik Fungsional sebanyak 44 suara yang
setuju, sedangkan Minat Beli sebanyak 52 suara yang setuju.
3 Berdasarkan Daya Tarik Visual Produk
sebanyak 18 kurang suara yang setuju, Daya Tarik Fungsional sebanyak 11 suara
yang kurang setuju, sedangkan Minat Beli sebanyak 14 suara yang kurang setuju.
4 Berdasarkan Daya Tarik Visual Produk
sebanyak 0 suara yang tidak setuju, Daya Tarik Fungsional sebanyak 5 suara yang
tidak setuju, sedangkan Minat Beli sebanyak 3 suara yang tidak setuju.
5 Berdasarkan Daya Tarik Visual Produk
sebanyak 0 suara yang sangat tidak setuju, Daya Tarik Fungsional sebanyak 1
suara yang sangat tidak setuju, sedangkan Minat Beli sebanyak 0 suara yang
sangat tidak setuju.
Dengan demikian, dapat diketahui
bahwa Konsumen lebih berminat terhadap Variabel 2 : Mie Indomie berdasarkan
Daya Tarik Visual, Fungsional, dan Minat Beli.
BAB IV
PENUTUP
Hasil riset diatas menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan yang cukup mengejutkan antara produk mie instan merek Indomie dengan
Sedaaap. Riset pertama dilihat dari segi Daya Tarik Visual produk Indomie
mengungguli produk pesaingnya yaitu Sedaap dengan mendapatkan hasil sebanyak 55
suara yang menyetujui akan daya tarik visual yang dimiliki oleh merek Indomie.
Faktor penentu yang kedua dilihat dari segi Daya Tarik
Fungsional. Dilihatdari segi ini produk dengan merek Sedaaap lah yang
memimpin dengan mendapatkan hasil sebanyak 56 suara yang menyetujui akan hal
ini.
Faktor penentu yang terakhir adalah dilihat dari segi
Minat Beli Konsumen. Dari segi ini produk dengan merek Indomie lah yang
mengungguli dari pesaingnya. Indomie memperoleh hasil sebanyak 52 suara
yang menyetujui akan pembelian produk ini. Hal ini membuktikan akan
keberadaan produk Indomie dipasar.
Kesimpulannya adalah produk dengan merek Indomie sangat
melekat dihati para konsumen. Hal ini dapat dibuktikan dengan unggulnya
nilai Indomie di mata para konsumen dengan melihat dari ketiga sisi
tersebut. Dua dari tiga hal yang dibandingkan Indomie memperoleh suara
yang cukup tinggi dengan selisih angka yang tidak jauh berbeda dengan produk
mie Sedaap.
LAMPIRAN
KUESIONER
Lembar pengisisan kuesioner :
Nama
|
:
|
|
Usia
|
:
|
A.
19-21
B.
22-25
|
Alasan
|
|
A.
B.
C.
D.
|
Petunjuk pengisisan kuesioner
Saudara diminta untuk member tanda silang (X) pada
setiap jawaban atas masing-masing pernyataan yang diwakili oleh:
-
SS : Sanagat
Setuju
-
S : Setuju
-
KS : Kurang
Setuju
-
TS : Tidak
Setuju
-
STS : Sangat
Tidak Setuju
1. Mie Sedap
No
|
Pernyataan
|
SS
|
S
|
KS
|
TS
|
STS
|
1
|
Hanya dibutuhkan waktu yang singkat dalam
penyajian mie sedaap
|
|
|
|
|
|
2
|
Harga
mie sedaap cukup terjangkau oleh masyarakat
|
|
|
|
|
|
3
|
Mie
sedaap memiliki beragam rasa sesuai dengan cita rasa Indonesia
|
|
|
|
|
|
4
|
Porsi
mie sedaap lebih banyak dibandingkan
dengan
mie instan merek lainnya
|
|
|
|
|
|
5
|
Mengkonsumsi
mie sedaap karena sesuai
dengan
kebutuhan Anda
|
|
|
|
|
|
6
|
Anda
mengkonsumsi mie Sedaap karena
kepraktisan
dalam penyajiannya
|
|
|
|
|
|
7
|
Anda
mengkonsumsi mie sedaap karena
mereknya sudah terkenal
|
|
|
|
|
|
2.
Indomie
No
|
Pernyataan
|
SS
|
S
|
KS
|
TS
|
STS
|
1
|
Hanya dibutuhkan waktu yang singkat dalam
penyajian Indomie
|
|
|
|
|
|
2
|
Harga
Indomie cukup terjangkau oleh masyarakat
|
|
|
|
|
|
3
|
Indomie
memiliki beragam rasa sesuai dengan cita rasa Indonesia
|
|
|
|
|
|
4
|
Porsi
Indomie lebih banyak dibandingkan
dengan
mie instan merek lainnya
|
|
|
|
|
|
5
|
Mengkonsumsi
Indomie karena sesuai
dengan
kebutuhan Anda
|
|
|
|
|
|
6
|
Anda
mengkonsumsi Indomie karena
kepraktisan
dalam penyajiannya
|
|
|
|
|
|
7
|
Anda
mengkonsumsi Indomie karena
mereknya sudah terkenal
|
|
|
|
|
|
Hasil Kuesioner
1. Mie Sedap
No
|
Pernyataan
|
SS
|
S
|
KS
|
TS
|
STS
|
1
|
Hanya dibutuhkan waktu yang singkat dalam
penyajian mie sedaap
|
4
|
10
|
1
|
0
|
0
|
2
|
Harga
mie sedaap cukup terjangkau oleh masyarakat
|
5
|
8
|
2
|
0
|
0
|
3
|
Mie
sedaap memiliki beragam rasa sesuai dengan cita rasa Indonesia
|
4
|
11
|
0
|
0
|
0
|
4
|
Porsi
mie sedaap lebih banyak dibandingkan
dengan
mie instan merek lainnya
|
1
|
5
|
9
|
0
|
0
|
5
|
Mengkonsumsi
mie sedaap karena sesuai
dengan
kebutuhan Anda
|
2
|
5
|
6
|
2
|
0
|
6
|
Anda
mengkonsumsi mie Sedaap karena
kepraktisan
dalam penyajiannya
|
3
|
8
|
3
|
1
|
0
|
7
|
Anda
mengkonsumsi mie sedaap karena
mereknya sudah terkenal
|
2
|
4
|
8
|
1
|
0
|
2.
Indomie
No
|
Pernyataan
|
SS
|
S
|
KS
|
TS
|
STS
|
1
|
Hanya dibutuhkan waktu yang singkat dalam
penyajian Indomie
|
6
|
8
|
1
|
0
|
0
|
2
|
Harga
Indomie cukup terjangkau oleh masyarakat
|
7
|
8
|
0
|
0
|
0
|
3
|
Indomie
memiliki beragam rasa sesuai dengan cita rasa Indonesia
|
11
|
3
|
1
|
0
|
0
|
4
|
Porsi
Indomie lebih banyak dibandingkan
dengan
mie instan merek lainnya
|
5
|
5
|
5
|
0
|
0
|
5
|
Mengkonsumsi
Indomie karena sesuai
dengan
kebutuhan Anda
|
7
|
6
|
2
|
0
|
0
|
6
|
Anda
mengkonsumsi Indomie karena
kepraktisan
dalam penyajiannya
|
6
|
7
|
1
|
1
|
0
|
7
|
Anda
mengkonsumsi Indomie karena
mereknya sudah terkenal
|
8
|
6
|
1
|
0
|
0
|
Produk
|
SS
|
S
|
KS
|
TS
|
STS
|
Mie Sedap
|
21
|
51
|
29
|
4
|
0
|
Indomie
|
50
|
43
|
11
|
1
|
0
|
Perbandingan :
1.
Dari segi waktu penyajian
Responden lebih memilih indomie
dibandingkan mie sedap.
2.
Dari segi harga
Mie Sedap dan Indomie sama – sama
memiliki harga yang terjangkau.
3.
Dari segi ragam rasa dan varian rasa
Responden lebih memilih indomie
karena varian rasa yang ditawarkan indomie lebih banyak cita rasanya dibanding
mie sedap.
4.
Dari segi porsi
Responden lebih memilih mie sedap
karena porsi dari mie sedap lebih banyak dibandingkan indomie.
5.
Dari segi kebutuhan
Responden lebih memilih indomie,
karena dari segi pemasarannya lebih sering dijumpai indomie.
6.
Dari segi kepraktisan dan penyajian
Responden lebih memilih indomie,
karena penyajian indomie lebih mudah.
7.
Dari segi merek
Responden lebih memilih Indomie, karena merek
indomie sudah lebih terkenal lebih dulu dibanding mie sedap.
DAFTAR PUSTAKA
http://phoengcorner.blogspot.com/2012/11/tugas-manajemen-pemasaran-perbandingan.html
diutami.blogspot.com/2013/11/tugas-2-perbandingan-mie-instan-indomie.html